Plastik & Iklim: Biaya Tersembunyi dari Planet Plastik

Semua orang tahu apa yang menyebabkan perubahan iklim: bahan bakar fosil. Yang kurang diketahui adalah bahwa plastik juga merupakan pencemar iklim, karena terbuat dari bahan bakar fosil, seperti minyak mentah, batu bara, dan gas alam.  Penelitian baru diterbitkan oleh Pusat Hukum Lingkungan Internasional (CIEL) membuat hubungan tak terpisahkan ini terlihat, dengan memeriksa emisi gas rumah kaca (GRK) dari setiap tahap siklus hidup plastik, dari kepala sumur hingga penyulingan, insinerator, dan di lautan.  

Penelitian dengan jelas menunjukkan bahwa pembakaran plastik di insinerator menghasilkan emisi CO2 paling banyak di antara metode pengelolaan sampah plastik lainnya.

  • Membakar satu metrik ton plastik dalam insinerator menghasilkan hampir satu ton emisi CO2, dengan memperhitungkan produksi energi dari proses tersebut. 
  • Secara global, pembakaran kemasan plastik menambah 16 juta metrik ton GRK ke udara, setara dengan lebih dari 2.7 juta penggunaan listrik rumah selama satu tahun.
  • Jika industri petrokimia berkembang pesat pada tahun 2050, emisi GRK dari pembakaran kemasan plastik akan meningkat menjadi 309 juta metrik ton.
  • Dampak iklim dari pembakaran sampah plastik di AS adalah sekitar 5.9 juta metrik ton pada tahun 2015, yang setara dengan 1.26 juta kendaraan penumpang yang dikendarai selama satu tahun, atau lebih dari setengah miliar galon bensin yang dikonsumsi.